Minggu, 25 Desember 2011

Tradisi Keilmuan


Tradisi keilmuan berbeda dengan prestasi keilmuan. Prestasi keilmuan bersifat sesaat. Itulah sebabnya kita kemudian bisa paham, kenapa seseorang dengan nilai matematika yang bagus ternyata tidak mampu berpikir logis. Atau seseorang dengan nilai ilmu alam yang tinggi ternyata tidak mampu memecahkan masalah dengan ilmunya itu. Seseorang dengan nilai pelajaran sejarah yang tinggi ternyata tidak membuat dia paham terhadap lingkungan sosialnya, hubungan antar manusia dan antarbangsa, serta kepekaan kebangsaan dan kemanusiannya


Sementara tradisi keilmuan bersifat permanen. Seorang anak yang memiliki tradisi keilmuan tetap akan belajar sepanjang hayatnya. Dia tetap akan belajar dan mencoba mencari jawaban atas tantangan jamannya. Mereka akan mencari pencapaian baru sepanjang hidupnya. Mereka akan belajar tidak untuk sekadar sebuah prestasi, melainkan untuk mengubah diri mereka sendiri. Untuk berproses menjadi manusia paripurna.

Karena itu penting bagi kita untuk mengembangkan tradisi keilmuan ini. Tradisi untuk selalu ingin tahu, mempunyai daya eksplorasi tinggi, berpikir secara runut, berpikir logis, dan seterusnya. Bahwa kemudian tradisi keilmuan ini diikuti oleh prestasi keilmuan itulah yang kita harapkan. Tetapi kita ingin prestasi itu dicapai terus-menerus dan karenanya pencapaian itu mungkin tidak tercatat di ruang-ruang kelas atau pada lomba-lomba. Prestasi keilmuan mereka akan tercatat dalam ruang kehidupan mereka. Terpatri dalam masalah-masalah hidup yang mampu mereka pecahkan dan mereka sumbangkan bagi sesama manusia. (###)dikutip dari www.sekolahrumah.com.
• Bisnis Internet
• Pendidikan Kesetaraan • Ilmu & Keterampilan • Tips dan Kesehatan • Ilmu Komputer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar